-->
Prodi Akuntansi Adakan Kuliah Umum Forensik Guna  Pecahkan Sengketa Keuangan
Prodi Akuntansi Adakan Kuliah Umum Forensik Guna  Pecahkan Sengketa Keuangan

Prodi Akuntansi Adakan Kuliah Umum Forensik Guna Pecahkan Sengketa Keuangan

Akuntansi Forensik merupakan penggunaan keahlian di bidang audit dan akuntansi yang dipadukan dengan kemampuan investigasi untuk memecahkan suatu sengketa keuangan yang bisa diselesaikan di ranah hukum atau pengadilan....


Lpmnusa.com, Yogyakarta— Program studi Akuntansi Nahdhlatul Ulama Yogyakarta kembali mengadakan kuliah umum Jumat, 26/04/2019. Ini merupakan kesekian kalinya HMJ Akuntansi menggelar kuliah umum, setelah beberapa hari berselang mengadakan kunjungan industri di salah satu industri makanan PT SERA FOOD Indonesia (15/04/2019).


Dilaksanakan di aula Universitas Nahdhlatul Ulama Yogyakarta, acara berlangsung meriah. Dihadiri oleh jajaran dosen dan mahasiswa-mahasiswi lintas angkatan. 

Akuntansi Forensik merupakan penggunaan keahlian di bidang audit  dan akuntansi yang dipadukan dengan kemampuan investigasi untuk memecahkan suatu sengketa keuangan yang bisa diselesaikan di ranah hukum atau pengadilan.

Dwi Setiyono selaku ketua HMJ Akuntansi mengatakan bahwa, "profesi akuntan pada saat ini, sangat dibutuhkan untuk menangani berbagai masalah sengketa keuangan. Diharapkan pada kuliah umum kali ini, bisa memberikan pencerahan terkait dengan forensik."

"Forensik didasari oleh kasus-kasus krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 yang menjadi isu hangat-- pelaku kecurangan masih masif. Dari hal itu, maka perlu adanya forensik akuntan. Sebagai mahasiswa-mahasiswi akuntansi, harus tahu prakteknya,  tidak hanya teori,'' ucap Budi Setiono PN. SE., MM Dekan fakultas ekonomi UNU Yogyakarta.

Contoh kasus fraud seperti 14 bank dibobol SNP Finance, skandal 1MDB di Malaysia, atau pun Fraud masuk universitas di Amerika. Mengenai konsep akuntansi forensik sendiri, setiap universitas mempunyai konsep yang berbeda, tetapi dalam hal yang terpenting adalah proses mencari tahu.

Hendi Yogi Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik- Center for Forensic Acconting Studies (CFAS) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, juga mengatakan bahwa Akuntan forensik adalah profesi multidisiplin ilmu, jadi tidak hanya membutuhkan kemampuan akuntansi audit, namun juga komunikasi, teknologi, psikologi bahkan hukum. Sehingga praktisi dituntut untuk mempunyai kemampuan komunikasi, karakter yang tak berprasangka buruk tanpa adanya bukti, serta mampu berpikir out the box.

Baca juga: