Lpmnusa.com, Yogyakarta-Ketua Panitia Santri Nasional tahun 2019 wilayah DIY, Muhammad Nilzam Yahya mengungkapkan, bahwa perayaan Grebeg Santri ini bukan semata-mata euforia perayaan saja, tetapi sebagai wujud santri mencintai NKRI.
Kegiatan Grebeg Santri Yogyakarta diikuti oleh 45 pesantren se-DIY. Peserta delegasi dari berbagai pesantren di DIY berarak dari kantor DPRD DIY sampai ke Maliboro dengan berbagai kostum, kemarin Minggu (13/10).
"Untuk peserta Grabeg Santri tahun ini ada 45 kontingen dan 5 kontingen undangan, jadi kalau dijumlah sekitar 50 kontingen. Yang 5 kontingen undangan itu nanti mengarak maskot karena mereka (5 kontingen) memiliki drumband," ucapnya saat ditemui di Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta.
Menurut penuturan Nilzam, ada 3 maskot yang merepresentasikan tujuan Grebeg Santri. Pertama, garuda sebagai simbol negara. Kedua yaitu maskot lambang NU, serta maskot yang ketiga yaitu tokoh dalam pewayangan-- punokawan, merepresentasi dari kebudayaan.
"Sedangakan untuk Tema Grebeg Santri tahun ini adalag 'Santri Nyawiji Indonesia Gumbregah'. Artinya ketika santri-santri bersatu jadi satu maka bangsa kita akan bangkit," ucapnya.
"Dan harapannya (dengan Grebeg Santri) santri-santri ini merasakan bahwa mereka semua adalah bagian dari Indonesia, bagian dari masyarakat yang menjaga NKRI, bagian dari masyarakat yang cinta dengan Pancasila dan UUD. Serta yang tak kalah penting, ini adalah bentuk kecintaan santri pada bangsa dan negara," imbuh Nilzam.
Gelaran Grebek Santri ini sendiri dilaksanakan demi menyongsong hari Santri Nasional yang puncaknya pada tanggal 22 Oktober mendatang. perayaan-perayaan menyongsong hari Santri juga dilaksanakan di banyak kota yang tersebar di Indonesia.
Kegiatan Grebeg Santri Yogyakarta diikuti oleh 45 pesantren se-DIY. Peserta delegasi dari berbagai pesantren di DIY berarak dari kantor DPRD DIY sampai ke Maliboro dengan berbagai kostum, kemarin Minggu (13/10).
"Untuk peserta Grabeg Santri tahun ini ada 45 kontingen dan 5 kontingen undangan, jadi kalau dijumlah sekitar 50 kontingen. Yang 5 kontingen undangan itu nanti mengarak maskot karena mereka (5 kontingen) memiliki drumband," ucapnya saat ditemui di Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta.
Menurut penuturan Nilzam, ada 3 maskot yang merepresentasikan tujuan Grebeg Santri. Pertama, garuda sebagai simbol negara. Kedua yaitu maskot lambang NU, serta maskot yang ketiga yaitu tokoh dalam pewayangan-- punokawan, merepresentasi dari kebudayaan.
"Sedangakan untuk Tema Grebeg Santri tahun ini adalag 'Santri Nyawiji Indonesia Gumbregah'. Artinya ketika santri-santri bersatu jadi satu maka bangsa kita akan bangkit," ucapnya.
"Dan harapannya (dengan Grebeg Santri) santri-santri ini merasakan bahwa mereka semua adalah bagian dari Indonesia, bagian dari masyarakat yang menjaga NKRI, bagian dari masyarakat yang cinta dengan Pancasila dan UUD. Serta yang tak kalah penting, ini adalah bentuk kecintaan santri pada bangsa dan negara," imbuh Nilzam.
Gelaran Grebek Santri ini sendiri dilaksanakan demi menyongsong hari Santri Nasional yang puncaknya pada tanggal 22 Oktober mendatang. perayaan-perayaan menyongsong hari Santri juga dilaksanakan di banyak kota yang tersebar di Indonesia.