Pendatang
baru bukan berarti yang terbelakang dalam prestasi. Pendatang baru juga
mempunyai kesempatan untuk memberikan warna dalam kompetisi. Itulah semangat
yang selalu ditanamkan oleh Dr. Senawi, MP., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
UNU Yogyakarta.
Motivasi
Senawi tidak hanya dianggap sebagai angin lalu oleh mahasiswanya. Kata-kata itu
dijadikan sebagai lecutan semangat oleh mahasiswa UNU Yogyakarta. Hal itu terbukti
dengan prestasi yang ditorehkan oleh Moh. Taqiyuddin Saleh dalam kompetisi
tingkat nasional.
Ketua
UKM Penelitian UNU Yogyakarta itu berhasil menjadi Juara dalam National
Essay Competition di Universitas Trunojoyo Madura. Dalam kompetisi yang digelar
pada tanggal 5-6 Oktober itu, Taqiyuddin bersaing dengan mahasiswa dari
kampus-kampus negeri, dan berhasil menduduki Juara Harapan 1.
Melalui
story media sosial WhatApp, Taqiyuddin
menyampaikan kabar gembira tersebut. Mahasiswa yang dikenal sebagai penggiat
literasi di kalangan mahasiswa UNU Yogyakarta itu memposting foto dirinya
memegang trophy juara.
“Terima kasih kepada para dosen
dan rekan-rekan atas doanya. Tidak ada yang bisa saya balaskan. Semoga Allah
yang membalas,,” ungkap Taqiyuddin dalam
unggahannya. Menurut pantauan LPM Nusa, story Taqiyuddin tersebut banyak
direpost oleh civitas akademika UNU Yogyakarta disertai ucapan selamat.
Ketika
dihubungi via seluler, Taqiyuddin menyampaikan bahwa memang benar dirinya
menjadi salah satu juara dalam kompetisi tersebut. Pihaknya mengungkapkan
kebahagiaan karena bisa membawa nama UNU Yogyakarta berkibar diantara
kampus-kampus besar.
“Alhamdulillah,
meskipun kita kampus baru, tapi soal prestasi kita bisa bersaing dengan
kampus-kampus besar,” ungkap Mahasiswa
Agribisnis angkatan 2017 tersebut.
Ditanya
mengenai esai yang ditulis, Taqiyuddin mengungkapkan bahwa dirinya mengangkat
topik tentang gagasan membangun technopreneur melalui pesantren.
Menurutnya, pesantren yang selama ini dianggap terbelakang dan ndeso, sebetulnya
punya potensi besar untuk menjadi basis pembinaan SDM agar menjadi wirausahawan
yang melek teknologi.
Senawi
yang mendapat kabar gembira tentang keberhasilan mahasiswanya di kancah
nasional itu, memberikan selamat kepada Taqiyuddin sekaligus memberikan
motivasi kembali kepada mahasiswanya.
“Kesuksesan bukan monopoli
orang kaya. Kesuksesan bukan monopoli orang kaya. Kesuksesan bukan monopoli
perguruan tinggi tua. Ayo buktikan bawa Mahasantri UNU Yogyakarta pasti bisa,”.
Ungkap senawi.
Berdasarkan
laporan Taqiyuddin, lomba esai nasional tersebut diikuti oleh 32 peserta dari
berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari pendaftar tersebut dipilih 10
orang sebagai finalis. Selanjutnya, dari 10 finalis tersebut dipilih juara 1, 2
3 dan Juara Harapan 1.
Berikut
ini urutan juara-juara tersebut:
- Universitas
Trunojoyo Madura
- Univeritas
Gadjah Mada
- Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo
- Universitas
Nahdlatul Ulama Yogyakarta
- Universitas
Negeri Semarang
- Universitas
Gadjah Mada
- Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
- Universitas
Trunojoyo Madura
- Universitas
Negeri Semarang
- Universitas
Swadaya Gunung Jati.