Univesitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta mengadakan acara Webinar Nasional pada Kamis 03 Juni 2021. Acara spesial lebaran 2021 tersebut bertemakan “Merajut Kesejahteraan Umat Melalui Ekonomi Syariah dan Silaturahmi Jejaring di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dilaksanakan secara daring mulai pukul 09.00 WIB.
Acara ini dihadiri langsung oleh H. Yaqut Cholil Qoumas selaku Mentri Agama RI, Rektor UNU Jogja Prof. Purwo Santoso,MA.,Ph.D, KH. Fahmi Akbar Idris Wakil Ketua PW. NU DIY, serta menghadirkan dua pembicara yaitu DR. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag (Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama RI),Tyovana Ari Widagdo, CEO Edumo & Founder Bahaso.
Dalam sambutanya Mentri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan kesenanganya atas acara ini dan berharap UNU Jogja bisa dengan konsisten Membangun Ekonomi Syariah serta Mencetak Kader SDM yang berkualitas serta sebagai Modal Pemerataan Pembangunan Ekonomi Syariah.
“Saya senang dapat menghadiri acara ini walaupun secara virtual semoga apa yang dibahas bisa mendorong ekonomi syariah semakin berkembang. Kami mengharapkan dengan bangkitnya ekonomi syariah dapat berdampak pada pemerataan pembangunan di Indonesia. Dan saya percaya UNU Jogja memiliki SDM dan kualitas untuk membangun ekonomi syariah dengan kolaborasi dengan Instansi yang ada,” ungkapnya.
Fahmy Akbar Idries juga mengungkapkan rasa bangga dengan adanya acara ini. Beliau juga mengapresiasi kesungguhan UNU Jogja dalam mengambil peranan penting mensukseskan rencana strategis yang diberikan dari PWNU Yogyakarta.
“Tugas berat ini tentu menjadi tantangan bagi kita semua, sehingga saya menghimbau pilihan yang sudah kita ambil adalah pilihan yang serius. Sebagaimana yang sering kita alami tidak ada satu hal pun yang tidak bisa kita raih jika kita bersunguh-sunguh. Merupakan sebuah visi besar untuk menjadikan UNU (Jogja) kampus yang besar,” ujarnya.
DR. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag dalam materi yang dibawakanya, menegaskan untuk membangun ekonomi pesantren sesuai yang sudah menjadi komitmen mentri agama. Selain itu, juga keberanian menghadapi tantangan untuk menghasilkan insan yang unggul dalam ilmu agama keterampilan kerja dan Berwirausaha serta Pemberdayaan masyarakat sehingga Menimbulkan Kemandirian Pesantren.
“Mayoritas Pesantren sudah memiliki unit usaha. Maka, sesuai visi mentri agama tentang kemandirian pesantren, yakni menjadikan pesantren memiliki ekonomi yang kuat, maka kami mengajak semua pihak untuk bisa membantu dan mewujudkanya,” ungkap beliau.
Tyovana Ari Widagdo juga menambahkan bahwa setiap mahasiswa harus selalu berinovasi serta mencoba menyelesaikan masalah masyarakat. Beliau juga menyarankan untuk belajar menjual inovasi agar memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, menurut Tyovana, juga menyarankan kepada setiap mahasiswa untuk meningkatkan skil, memperluas jaringan, dan memperkuat teamwork untuk bisa memberikan manfaat untuk semua. Baik manfaaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
Acarapun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung menarik dengan beberapa pertanyaan dan diakhiri dengan penutup.