-->
UNU Jogja Hadir untuk Masa Depan
UNU Jogja Hadir untuk Masa Depan

UNU Jogja Hadir untuk Masa Depan

Tulisan ini berupaya untuk merekam beberapa poin yang disampaikan oleh Rektor UNU Yogyakarta. Dalam beberapa kesempatan rektor menemukan orang-orang di luar kampus atau bahkan mahasiswa UNU Jogja sendiri, banyak yang mengeluhkan prihal konsepsi mereka terhadap kampusnya sendiri yang dianggap masih samar-samar. 

Dalam artian, mereka belum terlalu paham dan bisa melihat dengan jelas keunikan, keunggulan, orientasi dan diferensiasinya dengan kampus-kampus NU secara khusus dan kampus-kampus di luar NU secara umum.

Arahan Rektor adalah program yang ingin memberikan sedikit gambaran untuk menjawab kegelisahan dan kumpulan kecamuk tanya di atas. Meskipun dalam beberapa forum Widya Priyahita telah banyak menyampaikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. 

Rektor UNU Jogja ingin mengingatkan kita semua pada kiprah dan kontribusi NU untuk negara ini yang begitu besar. Sejarah membuktikan bagaimana golongan NU mengambil bagian penting dalam sirkuit sejarah berdirinya republik ini. Bahkan sejak NKRI masih sebagai embrio di masa para Wali Songo, dilanjutkan oleh para kiai sekaliber, KH. Hasyim As’ary, KH. Wahab Hasbullah, KH. As’ad Samsul Arifin dan sederet kiai besar lainnya, hingga Indonesia bediri kokoh seperti saat ini. 

Nilai dan spirit berkiprah atau berkontribusi ini yang sejatinya hendak dicangkokkan ke dalam setiap bagian yang ada di kampus UNU Jogja. Dengan harapan kampus UNU Jogja bisa menjadi kampus andalan NU kampus andalan Indonesia yang bisa dibanggakan dengan sejuta kontribusi untuk NU, Agama, dan negara secara umum. 

Ia juga menyebutkan sebuah data bahwa 56% Penduduk Indonesia mengidentifikasi dirinya sebagai warga NU, itu artinya NU memiliki kekuatan besar, ia juga mendaftar bahwa saat ini NU juga memiliki sekitar empat ratusan perguruan tinggi beberapa di antaranya di bawah LPTNU dan beberapa lainnya di bawah yayasan. 

Namun, dari sekian besar kuantitas NU rata-rata semuanya bergerak dalam isu sosial dan keislaman. Tidak banyak yang memilih kiprah di bidang teknologi Informasi (Inforamtion Technology), kesehatan, Farmakologi, Industri manufaktur, transportasi dan beberapa bidang eksak lainnya. 

Di sini lah kemudian, kampus UNU Jogja ingin hadir, mengisi lahan basah dan peluang emas  tersebut. Dengan menjadi satu-satunya kampus NU dengan visi dan misi menghadirkan kemajuan dalam bidang ilmu-ilmu mutakhir dan modern (eksakta). UNU Jogja ingin mencetak generasi Profesional unggul. "NU tidak harus punya banyak tapi harus punya". Terangnya. 

Misi atas rencananya akan diwujudkan dengan membuka fakultas masa depan (School of Future Studies). Fakultas ini diproyeksikan untuk menjawab dan mengantisipasi kebutuhan masa depan. Yang memiliki orientasi masa depan (Future Oriented), Seni masa depan (Future art) dan sejenisnya. 

Selain sekolah atau Fakultas Masa depan UNU Jogja juga menggagas School of Future Metallurgy yang menggandeng pemerintah Tiongkok. Hal ini dilatari potensi Indonesia sebagai penghasil nikel, komponen terpenting dalam baterai, dan UNU Jogja tertantang untuk menyiapkan SDM di industri tersebut.


Penulis | Hanif muslim | Editor | Nurlailis 

Baca juga: