-->
Idealis vs Realis
Idealis vs Realis

Idealis vs Realis

Aku sadari manusia mempunyai gaya macam-macam, model yang unik-unik dalam menjalani hidupnya. Hal ini terjadi karena setiap manusia menikmati hidup dengan tujuan yang berbeda-beda, masing-masing individu pasti punya kehendak dan tujuan hidup. 

Entah itu disadari sepenuhnya atau ada pula yang tidak sadar, menjalani hidup tanpa kesadaran.

Saya pikir manusia itu ada dua model secara umum, yaitu manusia yang melawan kenyataan dan membikin nasibnya sendiri. 

Ada pula manusia yang menyesuaikan nasibnya dengan kenyataan yang dihadapi. Model yang pertama, manusia melawan kenyataan dan ingin membikin nasibnya, model seperti ini adalah modelnya orang ideal atau bersifat idealis. 

Sukanya memberontak dengan nasib yang ada, orang yang enggak mau takluk dengan nasibnya, ia inginnya bebas berkerya berekspresi, bisa dibilang ia suka hal yang progresif-produktif, dan sifatnya aktif. 

Sedangkan gaya orang kedua itu lebih menerima kenyataan, disebut orang bermental lapang dada? Jiwa dan emosinya cenderung tenang, santai bahkan mungkin stabil, dan sikapnya itu cenderung pasif.

Orang model pertama banyak dijumpai pada pemuda, remaja, dan setengah dewasa. Gaya orang model pertama ini banyak ditemui pada fase manusia level tiga. Apa maksudnya? 

Fase manusia level ketiga adalah sebutan untuk tahap hidup manusia yang berwatak labil, mentalnya menggebu-gebu, semangatnya masih berapi-api, suka coba-coba dan banyak hal ingin dicoba ingin tahu. Ini adalah fase perkembang hidup yang signifikan. 

Namun demikian, ia belum punya keteguhan, kemantapan jalan hidup yang ingin dipilih, jati dirinya belum nampak.

Adapun orang model kedua dapat dijumpai pada fase level 4 bahkan 5. Level empat adalah level dewasa, baru matang pendiriannya. Level kelima adalah level tua, yang sudah nyama dengan pilihan hidupnya bahkan tak mau keluar lagi. Disebut pula fase stabil, fase yang sudah mapan? Tapi aku tak begitu yakin.

Lepas dari kategori manusia yang aku ceritakan sebelumnya, manusia itu tidak bisa ditebak secara seratus persen. Manusia sendiri itu makhluk yang dinamis, hidupnya tidak seperti robot mekanistik. Manusia enggak begitu!. Yang aku ceritakan itu hanya gambaran umum dan itu pun belum mesti benar. Aku ingin mengatakan bahwa manusia itu...Unik dan penuh potensi. 

Unik di sini maksudnya manusia menjalani hidup secara acak dan tidak bisa ditebak, dan ini unik sebab tidak sama dengan makhluk lainnya. Kalau kita tengok tumbuhan dan hewan hidup mereka ya begitu-begitu saja, rutennya hidup, makan, kawin, mati dan begitu monotonnya. 

Sedangkan manusia enggak begitu kan? Katanya sih manusia itu penuh misteri? Hari ini sih bergaya kayak begini pada hari esok ia bergaya lain lagi. Sudah beda dari sebelumnya. Adapun potensi manusia menurutku itu sama, mengapa sama? Ya semua orang memiliki daya energi, Cuma nanti berbeda pada penajamannya. Penajaman potensi ini berkaitan sama selera individu. Engkau sukanya apa dan di situ kau akan terus-menurus berlatih diri.


Penulis: Setiyanto


Baca juga: