-->
SII UNU Jogja Kujungi Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu
SII UNU Jogja Kujungi Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu

SII UNU Jogja Kujungi Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu

Untuk memperluas wawasan astronomi (Ilmu Falak), Mahasiswa Studi Islam Interdisipliner semester 5 (SII 21) Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta (UNU Jogja) melakukan kunjungan (Outing class) ke kantor Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu, Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, Jumat, 12/01/2024.

Kunjungan ini diketuai oleh Ahmad Hujaj Nurrohim selaku dosen pengampu mata kuliah ilmu Falak di UNU Jogja, rombongan yang berjumlah 3 dosen dan 35 mahasiswa ini ditemui langsung oleh jajaran Kemenag Bantul. Meliputi, Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) DIY Mutoha Arkanuddin, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Jauhar Mustofa dan Kepala seksi Bimas Islam, Halili Rais. 

POB merupakan sebuah bangunan tempat pengamatan hilal yang ditangani oleh Kemenag, dan secara khusus dikoordinir oleh Subdirektorat Hisab Rukyat Kemenag.

Dalam pengantarnya, Muntoha mengatakan, selain menjadi tempat pengamatan hilal, POB Syekh Bela Belu juga didorong untuk menjadi wahana wisata edukasi literasi di bidang falak. 

Ia juga menyampaikan ajakan dan harapan besarnya kepada kampus UNU Jogja untuk menjadi bagian dari episentrum pengembangan ilmu asronomi (Falak) khususnya di Yogyakarta. 

"Harapan ini akan kami teruskan kepada Pak Rektor agar di lantai paling atas gedung UNU itu bisa dibangun Observatorium, dan UNU bisa menjadi salah satu alternatif baru bagi kemajuan ilmu astronomi," Ujar Muntoha. 

Gambar: Foto Bersama Petugas POS Bela Belu di sela-sela Praktek rukyatul Hilal

Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kemenag DIY Jauhar Mustofa menambahkan, POB ini memang akan terus dikembangkan sebagai pusat edukasi. Hal itu diwujudkan dengan melengkapi berbagai instrumen pembelajaran ilmu falak dan hisab rukyat.

“Kami siap menerima kunjungan berbagai lapisan masyarakat baik umum, perguruan tinggi dan sebagainya untuk edukasi ilmu falak dan hisab rukyat,” ujar Jauhar.

Senada dengan apa yang telah disampaikan oleh Muntoha sebelumnya, ia juga menyinggung bahwa sementara ini yang memiliki Observatorium di level perguruan tinggi di Jogja hanya Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Islam Indonesia. 

"Saya berharap berikutnya adalah kampus UNU Jogja, sebab ahl al rukyat atau yang menganut metode rukyat itu adalah NU," Terangnya. 

Sementara, Ahmad Hujaj menyampaikan pihaknya sangat berterima kasih dan bersyukur sekali atas tanggapan dan penerimaan yang baik dari pihak Kemenag Bantul khusnya POB Syekh Bela Belu. Ia juga menyampaikan ihwal kondisi dan aktivitas pembelajaran Ilmu Falak yang sebelumnya dilaksanakan secara virtual. 

"Pada Tahun sebelumnya mata kuliah ilmu Falak kami lakukan secara online disebabkan kondisi masih pandemi, ini adalah kali pertamanya, dan kami langsung ajak ke POB yang tiada lain untuk belajar dan memotivasi mahasiswa untuk lebih dekat dan semangat dalam mempelajari ilmu Falak" Terangnya. 

Usai sambutan dan mendengarkan deskripsi dan informasi seputar POB Syekh Bela Belu serta teori dan teknis mencari posisi hilal di ruang auditorium lantai II, rombongan mahasiswa ini diajak ke lantai 3 untuk praktek langsung menggunakan alat-alat bantu sebelum melakukan rukyat Hilal tanggal 01 Rajab 1445 H pada saat matahari terbenam. (*) 


Penulis | Hanif Muslim | Editor | Nurlailis Saadah | Gambar | HMP SII

Baca juga: