-->
Judi slot dan Pinjol
Judi slot dan Pinjol

Judi slot dan Pinjol

Saya mulai tulisan ini dari kisah suatu pertemuan dengan teman satu organisasi berbeda kampus. Dia bisa dibilang punya karir yang cukup manjur dan bagus. Kecintaan terhadap karya tulis dan keaktifannya bidang ilmu pengetahuan telah mengantarkannya menjadi asisten dosen di prodinya sambil kuliah magister.

Pada moment kita ngopi bareng dia sharing seputar kehidupannya di kampus. Keselnya ngurusin mahasiswa yang suka pecicilan, bolos tanpa alasan, dan rapuhnya mental intelektualnya. Ah rapuh gimana? Maksudnya dia tak jarang menemukan mahasiswa yang gak mengerjakan tugas. 

Tapi yang paling cukup membuatnya kesel adalah ketika mendapati mahasiswa di kelasnya ketahuan main judi slot. Uniknya lagi, alasan dia main adalah menantang adrenalin. Jadi, satu di antara faktor-faktor pemain judi slot selain sekedar urusan keuangan adalah menantang adrenalin. 

Apa jadinya jika kesucian dan kemurnian belajar mengajar kemudian dinodai dari perilaku kurang terdidik. Ya karena tidak ada pendidikan main judi slot yang diselenggarakan secara formal. Kalaupun ada itu akan mencidrai pendidikan karakter bangsa ini. 

Walhasil menteri kemedikbud akan didemo dua hari tanpa henti.

Dia mengungkapkan dengan rasa dipenuhi rasa kecewa. Hal yang tak pernah ditemuinya saat dirinya jenjang sarjana dijumpai saat menjadi asisten dosen. Seolah ingin mengatakan jauh berbeda dengan pola belajarnya lima tahun silam. 

Dulu mahasiswa ketika suntuk di kelas biasanya tidur dan makan cilok di bangku paling belakang namun saat ini berbeda. Benar, tantangan pendidikan tinggi saat ini tidak sekedar pendidikan, penelitian dan pengabdian tetapi juga peningkatan keterampilan keuangan.

Situasi berbeda dengan apa yang saya amati bahwa saat ini pinjaman online (pinjol) sudah melintasi profesi dan status sosial. Termasuk status mahasiswa tidak bisa terhindar dari program penyedia layanan pinjaman online. 

Bentuknya semakin variatif dan lebih menyentuh pada bagian psikologi manusia. Hanya bermodal foto selfi megang KTP lalu verifikasi tidak lebih 15 menit uang sudah bisa cair. Nggak bahaya ta, segampang itu? Serius ini tidak bercyandhaaa.

hihi

Terdesak dengan kondisi dan keadaan ekonomi yang semakin sulit ditekan dengan lingkungan yang terasa makin hedon. Saya percaya gaya hidup seseorang dibentuk dari lingkungan. Kemudian berubah menjadi bentuk perilaku konsumsi anak muda yang makin melejit. Cek di sekitarmu berapa orang yang kamu kenal punya pinjaman online seperti paylater. 

Terus apa yang sebenarnya terjadi kenapa bisa pinjol sampai masuk kampus. Bukan hal yang aneh jika saat ini terdengar ada seorang dosen atau pihak kampus ditelpon depkolektor online menagih utang mahasiswa yang masih berstatus aktif, akreditasi kampus bisa jadi taruhannya. Persis seperti cerita seorang teman yang dulu pernah kerja sebagai jasa penagih pinjaman online. 

Database pelanggan target penagihan sudah dimiliki oleh perusahaan sehingga dengan begitu mudah melacak dan mungkin terburuknya bisa meneror. Identitas diri sudah menjadi aset yang sangat berharga. 

Gak tanggung-tanggung mulai dari nama, alamat rumah, media sosial, dan sampai kontak yang ada di akun pelanggan bisa terbaca dan terlacak oleh sistem. Motif pinjaman online memang bermacam-macam dan lebih menekankan pada aspek ekonomi meskipun semua alasan itu tidak sepenuhnya bisa dibenarkan. 

Organisasi Mahasiswa jadi Solusi Pencegahan

Organisasi jadi solusi pencegahan bukan tanpa sebab. Ada alasan mendasar mengapa organisasi bisa memberikan pengawalan pada anggota maupun mahasiswa secara umum. Pertama, kegiatan berproses bagi mahasiswa tidaklah cukup hanya di dalam kelas dengan dosen. Kedua, dosen tidak punya banyak waktu untuk ngurus kamu (mahasiswa) satu persatu.

Ketiga, asas kebebasan sebagai mahasiswa yang sering disalah artikan membuat pergaulan kian kehilangan karakter. Maka dari sini tidak heran jika kebanjiran aktivitas non akademik.

Saya tegaskan sekali lagi. Bermain judi slot alasan utamanya tidaklah sekedar kekurangan ekonomi tapi lebih mereka ingin mencari tantangan dan beradu peruntungan. Pinjaman online dilakukan karena mereka terdesak dengan gaya hidup sepergaulan. 

Organisasi mahasiswa dibilang hebat jika mampu memperluas kegiatannya dengan hal yang lebih realistis dan responsif pada keadaan yang sedang terjadi di lingkungan sekitarnya semisal literasi dan perilaku keuangan individu.

Semester tiga saya kuliah dengan keadaan keuangan yang sulit (hanya tidak mau dikatakan miskin). 

Jika tidak terbantu dengan beasiswa dari kampus dan intansi swasta barangkali saya tidak bisa lulus dan meyandang gelar sarjana akuntansi. Terimakasih UNU Yogyakarta dan instansi yang mengcover saya selama empat tahun study. Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikannya dan barangkali dengan setetes kontribusi lewat artikel pendek ini.

Pada sisi yang lain saya punya teman kelas yang secara ekonomi mapan. Akhir-akhir ini saya baru tahu bahwa dia adalah anak dari juragan sawit di pulau seberang. Previleg yang luar biasa dengan kelebihannya untuk kuliah. Dengan mudah dia menggunakan uang bulanannya menjalani hidup yang dia sukai tanpa ilmu investasi.

Dua ilustrasi di atas sebetulnya punya kesamaan persoalan yaitu masalah keuangan. Saya sulit secara keuangan sehingga harus mutar otak agar bisa mendapat uang tambahan untuk biaya hidup dan pendidikan. Sedangkan teman saya awam terhadap ilmu keuangan agar menggunakan uangnya secara tepat. 

Rasanya tidak ada organisasi mahasiswa yang kami ikuti dapat memberikan materi dan coaching personal finance kecuali tips negosiasi agar proposal kegiatan dapat kucuran dana dari sponsor.

Literasi dan perilaku keuangan adalah bentuk pemahaman dan penerapan tentang uang yang berguna sebagai pondasi dasar mahasiswa. Layakya akar maraknya judi slot dan pinjaman online karena tidak mampu memperlakukan uangnya dengan bijak. 

Hidup boros, tidak paham investasi, kurang informasi tentang hutang, dan bagaimana menambah uang jajan tambahan. Organisasi bisa memulai dengan produksi konten literasi keuangan seperti membiasakan pengenalan menabung, investasi leher ke atas, dan hubungan psikologi manusia dengan uang.

Akan kami kaji ulang mas usulannya. Jangankan ngurus keuangan mahasiswa, kas organisasi saja sering nalangi atau mas nya ada; pinjam dulu seratus!


Penulis | Syaiful Syabab | Editor | Hanif Muslim |

Baca juga: